Penduduk Miskin di Wakatobi  Meningkat, Capai 15.300 Jiwa 

Image credit: Kepala BPS Wakatobi, La Ode Ikhsanuddin Hamid.(PESANKU/Ahmad Subarjo)

PESANKU.CO.ID, WAKATOBI -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat garis kemiskinan di Wakatobi meningkat mencapai 15.300 jiwa  tahun 2021. 

Angka kemiskinan Wakatobi dirilis dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2021, persentase yaitu 14,91 persen atau 15.300 jiwa dengan jumlah Rp 302.511perkapita pertahun, sebelumnya garis kemiskinan Rp 294.400 perkapita 14,31 persen tahun 2020.

Kepala BPS Wakatobi, La Ode Ikhsanuddin Hamid mengatakan, angka garis kemiskinan tahun 2021 di Wakatobi meningkat akibat pandemi covid-19 yang mempengaruhi perekonomian masyarakat.

"Data survei BPS  dari delapan kecamatan se-Wakatobi tahun 2021 garis kemiskinan penduduk Wakatobi meningkat 14,91 persen dengan jumlah 15.300 jiwa. Hal ini disebabkan adanya kertebatasan masyarakat melakukan aktivitas pekerjaan karena pandemi covid-19," kata La Ode Ikhsanuddin saat ditemui diruang kerja, Selasa (1/3/2022).

Lebih lanjut, La Ode menjelaskan tata cara metode untuk mengukur garis kemiskinan dengan mengunakan konsep pendekatan melihat konsumsi makanan keseharian masyarakat. Dengan pendekatan ini, penduduk dapat diketahui rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.

"Jadi, petugas kami melakukan survei dengan melihat jumlah kalori yang dikonsumsi keseharian masyarakat. Metode ini dilakukan  untuk mengetahui nilai konsumsi dari pendapatannya, dengan begitu dapat menentukan angka garis kemiskinan penduduk," jelasnya.

Kepala BPS yang baru menjabat Satu Bulan di Wakatobi ini menambahkan, petugas BPS kini melakukan survei menghitung kemiskinan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2022.

"Untuk data BPS tahun 2022, petugas kami sementara masi melakukan survei pendataan beberapa sampel kepala rumah tangga. Kemungkinan data BPS untuk garis kemiskinan di Wakatobi dapat saja berubah tergantung survei dilapangan," tutup La Ode. (Ahmad Subarjo).

Tags:

Elite author
I think all aspiring and professional writers out there will agree when I say that ‘We are never fully satisfied with our work. We always feel that we can do better and that our best piece is yet to be written’.
View all posts